Keberatan Pelanggan atau
Konsumen
Hallo sobat sukses...., kita bertemu kembali dengan bahasan
“Cara Mengatasi Keberatan Pelanggan
atau Konsumen”
Dalam dunia penjualan,
mau tidak mau atau suka tidak suka dalam kenyataannya semua penjual pasti akan
menghadapi keberatan dan penolakan dari pelanggan. Setiap sales atau marketing
pasti akan berharap bahwa setiap transaksi atau presentasi yang dilakukannya
akan berjalan mulus tanpa menghadapi keberatan dan bisa diakhiri dengan
pembelian. Namun, pada kenyataannya justru terkadang kebalikannya.
Menghadapi keberatan dan penolakan yang merupakan bagian dari
setiap proses penjualan dan setiap penjual atau marketing pasti akan menghadapi
keberatan dan penolakan (contohnya — seperti seorang petinju pasti akan terkena
pukulan).
Lalu, apa yang harus dilakukan oleh seorang penjual / marketing?
Bagaimana ia harus dan bisa mempersiapkan diri untuk menghadapi keberatan dan
penolakan pelanggan, yang terkadang tidak dapat dihindari atau dielakkan?
“Sadarilah dan Terimalah Kenyataan Bahwa Keberatan dan Penolakan
adalah Bagian dari Setiap Proses Penjualan”.
Seperti contoh diatas - Seorang petinju menyadari bahwa dia akan
menerima atau terkena pukulan. Karena semua itu merupakan bagian dari sebuah
pertandingan.
“Jadi, Ia secara mental sudah siap untuk terkena pukulan dan
merasa sakit”.
Begitu juga dengan seorang penjual / marketing, Ia harus
menyadari dan menerima kenyataan bahwa Ia pasti akan mendapatkan keberatan dan
ditolak pelanggan. Hal itu merupakan bagian dari proses penjualan, maka Ia
secara mental harus siap untuk menghadapinya.
Seorang petinju tahu benar
bahwa ia pasti akan menerima pukulan, ia akan berlatih untuk :
- menghindari pukulan (mengelak atau menangkis);
- mampu menahan pukulan (menerima pukulan lagi dan lagi waktu latihan);
- mampu membalas pukulan (dengan kuat dan cepat);
- mempunyai kekuatan mental dan fisik serta stamina untuk bertahan 12 ronde dalam kondisi sangat kelelahan
Begitu juga dengan
seorang penjual, Ia tahu benar bahwa ia pasti akan menghadapi keberatan, maka Ia
akan melatih dirinya untuk :
- mengantisipasi dan menghindari keberatan sedapat mungkin
- mampu menahan keberatan dan tidak menjadi patah semangat karenanya. Jadi, si penjual harus berlatih untuk menghadapi keberatan demi keberatan (latihan role-playing di kantor);
-
mempunyai kekuatan mental dan fisik serta stamina untuk menahan keberatan demi keberatan sampai akhirnya mampu menutup penjualan
- mampu merespons keberatan dengan cepat dan profesional
Gunakan beberapa cara dimana
salah satunya sudah terbukti untuk dalam menghadapi dan mengatasi
keberatan dari pelanggan.
Sama seperti seorang petinju yang menerapkan cara-cara untuk
mengantisipasi dan menangkis pukulan dari lawan, maka seorang penjual juga
harus menerapkan beberapa cara yang sudah terbukti dapat menghadapi dan
mengatasi segala keberatan yang pasti muncul ketika menghadapi pelanggan.
Berikut ada 3 (tiga) cara umum yang sudah terbukti, semoga dapat membantu Anda
menghadapi keberatan atau penolakan dari konsumen agar Anda lebih siap
menghadapi keberatan tersebut dengan efektif.
3 Cara untuk Mengatasi
Keberatan
1. Gunakan sesuatu media
pendukung yang disukai atau disenangi pelanggan
Cara ini sudah digunakan
berulang-ulang oleh begitu banyak produk. Fatigon menggunakan Ari Wibowo
sebagai ikonnya, Hemaviton menggunakan Krisdayanti dengan tagline “Siap Action!”, Nexian menggunakan Anang,
sabun Lux dengan tema “Mandi dengan Bintang Lux”, serta Rhenald Kasali yang
digunakan oleh jamu Tolak Angin. Jadi, mengapa begitu banyak perusahaan rela
membayar para bintang untuk meng-endorseproduk
mereka? Sudah jelas, karena para bintang tersebut sudah dikenal dan dikagumi
masyarakat. Ketika pelanggan sudah punya kesan positif terhadap si bintang,
mereka otomatis punya kesan positif juga terhadap produk yang di-endorse.
Jadi, menggunakan tokoh
yang sudah dikenal dengan baik serta dihormati untuk meng-endorse produk Anda akan secara signifikan mampu
meningkatkan awareness dan mengurangi
tingkat penolakan produk Anda.
Ini adalah salah satu cara untuk mengurangi kekerasan pukulan,
bahkan sebelum ada petinju yang melancarkan pukulan.
Jika Anda adalah seorang
penjual, tokoh populer dan terhormat manakah yang bisa Anda dekati secara
personal untuk meng-endorse produk atau diri Anda
sendiri? Dengan menggunakan cara ini, pekerjaan Anda akan menjadi jauh lebih
ringan.
2. Antisipasi dan Persiapkan
Jawaban Anda
Dalam bertinju, seorang
petinju bisa mengharapkan beberapa macam pukulan dari lawannya, yaitu jab, swing, hook, dan upper cut. Karena
ini adalah macam pukulan yang mungkin mendarat, si petinju akan mempersiapkan
diri secara intensif supaya bisa menghindar atau menangkis pukulan-pukulan
tersebut.
Sama halnya dengan seorang tenaga penjual yang harus
mengantisipasi dan mengatasi segala macam keberatan yang akan dilemparkan
pelanggan ke dirinya.
Macam-macam keberatan pelanggan yang akan dihadapi pun bisa
dibuat daftarnya agar si penjual bisa mempersiapkan diri untuk mengatasi segala
keberatan pelanggan seperti si petinju yang berlatih mengatasi segala macam
pukulan. Coba perhatikan contoh komentar-komentar umum berikut:
- Harga Anda terlalu tinggi / mahal;
- Kompetitor Anda memasang harga lebih bagus;
- Penawaran kompetitor Anda lebih bagus;
- Saya sudah punya produk itu;
- Saya tidak butuh produk yang Anda jual;
- Saya tidak butuh produk itu saat ini;
- Saya coba saya pikir-pikir dulu;
- Saya sudah punya pemasok sendiri;
- Tinggalkan saja brosur Anda, nanti saya hubungi kalau saya kembali / tertarik
- Sekarang ini sepertinya bukan saat yang tepat;
- Budget saya saat ini belum cukup;
- Bisnis saya sedang lesu sekarang;
- Dll. (cari lagi ya...)
Apakah contoh-contoh diatas masuk akal ?
Tidak perduli produk yang Anda jual, contoh-contoh ditas dalah
komentar atau keberatan standard dan biasanya (80%) pasti akan Anda temukan.
Jadi, bila Anda hendak menghadapi semua keberatan pelanggan
tersebut, mengapa Anda tidak mempersiapkan secara benar, serius,
dan teliti, agar Sehingga Anda pasti sudah siap
menghadapinya ketika keberatan pelanggan tersebut muncul?
Sama juga dengan kasus petinju yang sudah paham soal
pukulan-pukulan standar yang akan dihadapi, ia mempersiapkan dan melatih
dirinya sangat keras hari demi hari, minggu demi minggu, bulan demi bulan,
sehingga siap sepenuhnya ketika akan bertanding.
Seorang petinju yang persiapannya buruk atau kurang baik pasti
akan menemui masalah atau kendala ketika naik ke atas ring. Ketika persiapannya
buruk dan ia terkena pukulan parah atau bertubi-tubi, siapa yang disalahkan?
Lawan yang terlalu hebat, atau si petinju yang kurang persiapan?
Sama juga kasusnya ketika seorang penjual yang tidak melatih
diri dengan cukup matang sehingga ia tidak mampu menangani keberatan yang
dihadapinya dan pelanggan tidak jadi membeli. Si penjual pun harus pergi dengan
tangan kosong.
Siapa yang disalahkan? Si pelanggan yang memang tidak mau
membeli, atau si penjual yang kurang persiapan?
Jadi keadaan atau kondisi seorang petinju yang sudah
mengantisipasi dan melatih dirinya cukup keras untuk menerima dan membalas
semua pukulan yang dilontarkan oleh lawan, demikian juga dengan seorang
penjual. Ia juga harus mengantisipasi dan berlatih keras untuk menerima dan
menangani semua keberatan standar tersebut.
3. Mempersiapkan Sales
Script
Setelah Anda membuat daftar berisi semua keberatan standar yang
mungkin dihadapi, tahap berikutnya adalah mempersiapkan respons terbaik untuk
menghadapi setiap keberatan pelanggan tersebut.
Berikut adalah beberapa cara yang bisa dipersiapkan untuk itu :
- Tulis respons sendiri, berdasarkan pengalaman sendiri;
- Bertanya kepada supervisor dan manajer penjualan untuk mendapatkan input darinya (karena sebelum ia dipromosikan sebagai manajer/supervisor, ia mungkin adalah seorang penjual yang sukses dan punya pengalaman dalam membuat respons);
- Bertanya kepada rekan-rekan kerja, karena mereka pasti punya cara-cara sendiri dalam mengatasi keberatan;
- Bertanya pada penjual dari perusahaan lain yang mirip dengan perusahaan Anda;
- Bertanya pada penjual dari perusahaan lain yang berbeda dengan perusahaan Anda. Siapa tahu mereka menggunakan cara yang sama sekali berbeda, belum pernah digunakan di industri Anda, dan bisa dianggap inovatif dalam industri Anda;
- Dapatkan ide-ide dari buku-buku tentang penjualan;
- Dapatkan ide-ide dari internet.
Setelah Anda memilih beberapa cara bagus untuk merespons segala
keberatan, tuliskan kata-kata yang hendak Anda ucapkan. Coba cari kata-kata
yang bagus dan sesuaikan.
Teruslah menyesuaikan dan mengembangkan teks tersebut sampai
Anda merasa nyaman dalam menggunakannya, karena gaya setiap penjual pasti
berbeda. Satu teks yang berfungsi untuk penjual yang satu belum tentu sesuai
untuk penjual yang lain, karena gaya dan kepribadian setiap orang memang tidak
sama.
Setelah selesai
menyempurnakan teks tersebut, ketiklah dengan rapi. Inilah yang akan menjadi “sales script” Anda
untuk menangani setiap keberatan yang nantinya akan dihadapi.
Jadi, “sales script” sebenarnya berisi respons dengan
kata-kata terbaik untuk mengatasi keberatan konsumen. Rangkaian kata ini
merupakan yang terbaik karena sudah disesuaikan dan sudah amat nyaman untuk
digunakan oleh Anda.
Setelah mempunyai “sales script”,
tahap berikutnya adalah terus melatihnya sampai Anda terbiasa menyampaikan
setiap respons tersebut. Jadi, setiap kali ada pelanggan yang menyatakan
keberatannya, Anda secara spontan bisa langsung merespons.
Karena itu, buatlah persiapan sematang mungkin. Jika Anda masih
gagal mendapat pesanan, Anda masih bisa mendapat respek dari pelanggan, dan
akan jauh lebih mudah jika Anda melakukan pendekatan berikutnya di lain waktu.
Seperti yang dikatakan oleh
salah satu pakar marketing yang tekenal
“Prepare Your SALES SCRIPTS and
PRACTICE HARD!
(James Gwee T.H., MBA.)”
Maka lakukanlah hal tersebut
dengan baik dan sungguh-sungguh
Sobat sukses JB”Mova”M, Apapun kondisi dan keadaannya , apapun
latar belakang, kekurangan, pendidikan dsb, teruslah belajar dan praktekkanlah
segala sesuatu yang didapat untuk memajukan diri dan keahlian yang Anda bidangi.
Sumber : www.marketing.co.id
Kami tunggu saran atau komentar dari rekan-rekan..agar kami semakin baik dan maju
Jangan ragu untuk menghubungi dan berbincang-bincang dengan menghubungi kami.
WA / SMS (tidak telp) : +62 819 0812 9917
atau dapat mengirimkan e-mail ke jayablockmandiri@gmail.com
Salam Sukses
Jangan ragu untuk menghubungi dan berbincang-bincang dengan menghubungi kami.
WA / SMS (tidak telp) : +62 819 0812 9917
atau dapat mengirimkan e-mail ke jayablockmandiri@gmail.com
Salam Sukses
Your Smile Our Inspirations
No comments:
Post a Comment